Di Sini Ada Virus

Jumat, 02 Januari 2015

Struktur dan Anatomi Virus

Tidak ada komentar :

Struktur dan Anatomi Virus - Selamat datang di blog Disini Ada Virus!!!  Nah pada postingan kali ini saya akan memaparkan tentang Struktur dan Anatomi Virus. Ok!!! selamat menikmati!!!

Virus adalah organisme subseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron dikarenakan dengan ukurannya yang sangat kecil. Virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri karena ukurunnya lebih kecil dari pada bakteri. Virus terkecil itu lebih kecil dari pada ribosom dengan berdiameter hanya 20 nm, sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau) mempunyai tiga model yaitu:
  1. Asam nukleat (RNA)
  2. Kapsometer
  3. Kapsid

Genom virus itu dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus yang dapat berupa DNA ataupun RNA itu terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus itu dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Kebanyakan virus hewan dan manusia itu berbahan genetik yang berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus itu mempunyai protein yang menjadi lapisan pelindung  atau dengan kata lain disebut juga sebagai kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

Genom virus yang diselubungi oleh kapsid virus yang berbentuk sferik secara keseluruhan itu tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Dengan strukturnya yang bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Maka jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik itu ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Misalnya, pada virus hepatitis B memiliki angka T=4, maka virus tersebut membutuhkan 240 protein agar kapsid bisa terbentuk. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.

Protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) pada virus yang berbentuk heliks itu terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, setiap protein nukleokapsid pada virus campak itu terhubung dengan enam basa RNA yang berbentuk heliks dengan ukuran panjangnya sekitar 1,3 mikrometer. Nukleokapsid pada virus campak yang merupakan komposisi kompeks dari protein dan asam nukleat ini diselubungi oleh lapisan lipid yang berasal dari sel inang dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian inilah yang berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Ada beberapa jenis virus yang memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Seperti virus pada hewan yang memiliki selubung virus, yaitu membran yang menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang. Bakteriofag itu terdiri dari kepala polihedral yang berisi asam nukleat dan ekor yang berfungsi untuk menginfeksi inang.

Demikianlah penjelasan singkat saya tentang Struktur dan Anatomi Virus.
Saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan membaca postingan saya ini, jika didalamnya terdapat kesalahan-kesalahan pada penulisan ini saya memohan maaf yang sebesar-besarnya dan juga saya mohon bantuannya untuk kritik dan sarannya agar saya dapat memperbaiki atas kesalahan-kesalahan yang terdapat pada postingan ini. Sekali lagi terima kasih dan semoga bermanfaat.

Kamis, 01 Januari 2015

Sejarah Penemuan Virus

Tidak ada komentar :

Sejarah Penemuan Virus - Selamat datang di blog Disini Ada Virus!!!  Nah pada postingan kali ini saya akan memaparkan tentang Sejarah Penemuan Virus. Ok!!! selamat menikmati!!!

Pada tahun 1400 SM di ibu Kota Mesir Kuno telah ditemukan beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus yang menunjukkan adanya penyakit poliomyelitis dalam hieroglif di Memphis. Selain itu, pada tahun 1196 SM Raja Firaun Ramses V dipercaya meninggal disebabkan oleh virus smallpox. Dan hal tersebut telah membuktikan bahwa infeksi virus telah ada sejak zaman sebelum Masehi.

Pada tahun 1000 SM, masyarakat Tiongkok diserang oleh virus smallpox yang merupakan virus endemik yang cukup terkenal. Akan tetapi, Edward Jenner pada tahun 1798 menemukan bahwa beberapa pemerah susu memliki kekebalan terhadap virus pox.  Dia menduga bahwa hal tersebut dikarenakan virus pox yang terdapat pada sapi dapat melindungi manusia dari pox. Maka penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.

Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu:
  1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
  2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
  3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka dapat menimbulkan penyakit
  4. Agen yang sama dapat diambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut

Pada tahun 1883 Adolf Mayer seorang ilmuan dari Jerman, melakukan memulai penelitian mengenai virus dengan meneliti pertumbuhan tembakau yang terhambat dan memiliki bercak-bercak yang disebabkan oleh penyakit mosaik. Dia menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular hal tersebut dikarenakan tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Kemudian Mayer membuat kesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop, hal itu dikarenakan mikroba pada getah tanaman tersebut tidak berhasil ditemukan oleh Mayer.

Kemudian, pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia melakukan penelitian dengan cara menyaring getah daun tembakau dengan penyaring bakteri namun dia menemukan bahwa cara tersebut tetap menimbulkan penyakit mosaik. Sehingga Ivanowsky membuat kesimpulan dengan dua kemungkinan yaitu:
  1. Bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau;
  2. Bakteri mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.

Pada tahun 1897, kemungkinan kedua ini dibuang dikarenakan seorang ilmuan Belanda Martinus Beijerinck telah menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Lalu dia membuat kesimpulan bahwa Patogen mosaik tembakau itu bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.

Pada tahun 1935, Wendel Meredith Stanley seorang ilmuan Amerika Serikat dapat membuktikan pendapat Beijerinck setelah berhasilnya pengkristalan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal dengan sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).

Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.

Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV). Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.

Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofag. Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.

Demikianlah penjelasan  saya tentang Sejarah Penemuan Virus.
Saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan membaca postingan saya ini, jika didalamnya terdapat kesalahan-kesalahan pada penulisan ini saya memohan maaf yang sebesar-besarnya dan juga saya mohon bantuannya untuk mau memperbaiki atas kesalahan-kesalahan yang terdapat pada postingan ini. Sekali lagi terima kasih dan semoga bermanfaat.

Rabu, 31 Desember 2014

Definisi Virus

Tidak ada komentar :

Definisi Virus - Selamat datang di blog Disini Ada Virus!!! Postingan di bawah ini merupakan postingan pertama saya dalam blog ini. Nah untuk yang pertama atau bisa kita bilang postingan pedana ini saya akan memaparkan tentang definisi virus dalam kehidupan. Ok!!! selamat menikmati!!!

Virus merupakan parasit yang ukurannya sebesar mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus itu bersifat parasit obligat, mengapa demikian??? karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri, maka oleh karena itu virus dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup. Pada virus biasanya mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi keduanya tidak berkombinasi) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Masalah status virus sebagai makhluk hidup sering diperdebatkan oleh para ilmuan dikarenakan virus membutuhkan sel inang untuk dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Dengan mempunyai karakteristik yang khas ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

Demikianlah penjelasan singkat saya tentang Virus.
Saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan membaca postingan saya yang perdana ini, jika didalamnya terdapat kesalahan-kesalahan pada penulisan ini saya memohan maaf yang sebesar-besarnya dan juga saya mohon bantuannya untuk mau memperbaiki atas kesalahan-kesalahan yang terdapat pada postingan ini. Sekali lagi terima kasih dan semoga bermanfaat.